Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial alias TP BIS Dispustakar Tahun 2022

Balikpapan - Selasa (17/05/2022) Layanan perpustakaan adalah hak inklusif masyarakat yang telah dijamin oleh undang-undang di antaranya UU No. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, pada pasal 5 yang berbunyi “Perpustakaan mengatur hak, kewajiban masyarakat terhadap perpustakaan, bahwa masyarakat mempunyai hak yang sama untuk memperoleh layanan serta memanfaatkan dan mendayagunakan fasilitas perpustakaan”.

Perpustakaan dapat mengambil peran bukan hanya sebagai pusat informasi, lebih dari itu perpustakaan dapat bertransformasi menjadi tempat dalam pengembangan diri masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Literasi mempunyai peranan penting dalam mendorong kesejahteraan masyarakat, dan perpustakaan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan literasi masyarakat.                      

Perpusnas sebagai pembina semua jenis perpustakaan dengan dukungan dari Bappenas berinisiatif untuk melakukan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Program ini bertujuan memperkuat peran perpustakaan umum dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga kemampuan literasi meningkat yang berujung peningkatan kreativitas masyarakat dan kesenjangan akses informasi; meningkatkan kualitas layanan perpustakaan; meningkatkan penggunaan layanan oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat; membangun komitmen & dukungan stakeholder untuk Transformasi Perpustakaan yang berkelanjutan.

Perpustakaan Kota Balikpapan pada tahun ini mendapatkan pendampingan penyelenggaraan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) dari Perpustakaan Nasional. Perpustakaan Kota Balikpapan menyelenggarakan Program TPBIS dengan tema Pelatihan Membatik bekerjasama dengan Kecamatan Balikpapan Kota dan TP PKK Kecamatan Balikpapan Kota. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 17-24 Mei 2022 di ruang aula lantai 4 Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Balikpapan. Tujuan dari Pelatihan Membatik ini adalah melestarikan kecintaan pada budaya lokal; meningkatkan kemampuan peserta dalam hal keterampilan membatik.

Dengan peserta pelatihan sebanyak 10 orang, berasal dari kader PKK Kelurahan Kecamatan Balikpapan Kota. Instruktur Pelatihan membatik berasal dari Tim batik Shaho, yaitu Bapak Oky Hendro Julianto, Ibu Henri Astuti dan Ibu Mahdia. Beliau menyampaikan materi tentang pengenalan batik tulis, alat, dan bahan, cara mewarnai, proses fiksasi, pembilasan dan perendaman, pelorodan. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan praktek yaitu membuat pola/ desain di kain. Kegiatan hari kedua diisi dengan kegiatan praktek menggambar di kain dan juga praktek mencanting. Praktek mencanting ini akan berlangsung sampai di hari ketiga, selanjutnya untuk hari keempat diisi dengan kegiatan mewarnai kain, praktek fiksasi, membilas kain batik dan pada hari kelima peserta mempraktekkan melorot kain batik. (dispustakar-tm,pk,af)